INSPIRASI

KOMPOSTER,
adalah alat yang digunakan untuk membantu kerja bakteri pengurai (decomposter) berbagai material organik sampah dan limbah menjai bentuk baru, yaitu material kompos dengan sifat-sifat seperti tanah.

Komposter merupakan cara kelola sampah organik rumah tangga dengan mudah, murah, tepat guna hasilkan pupuk organik cair dan kompos padat.

Banyaknya sampah rumah yang ada di dapur menumbuhkan keinginan Bpk. H. Supriyanto, SE sebagai mantan Ketua RW 08 Perum Perwirasari yang ke-3 masa bakti 2004-2010, dan selaku sesepuh juga tokoh masyarakat RW 08 Perum Perwirasari yang tinggal di RT 06/RW 08 berkoordinasi dengan Pengurus RT 06/RW 08 dan warga sekitar untuk mengelola sampah rumah tangga menggunakan media komposter.

Beliau memulai pengolahan sampah tersebut tanggal 20 Februari 2017. Karena sampah dapur yang cukup banyak dan setiap hari pasti ada sampah kondisi tong sampah komposternya dengan cepat terisi. Apa yang dilakukan beliau mendapat apresiasi dari ibu-ibu warga RT 06/RW 08 Perum Perwirasari dengan turut peduli membuang sampah basah dari rumah masing-masing ke media komposter tersebut.


















Semoga apa yang sudah Bpk. H. Supriyanto, SE lakukan menjadi inspirasi untuk model pengelolaan sampah di wilayah RW 08 Perum Perwirasari sehingga sampah tidak terbuang percuma, dan kedepannya lahan di sepanjang Jalan Perwirasari yang saat ini digunakan untuk tempat/bak sampah dapat dialih fungsikan menjadi Ruang Terbuka Hijau yang ramah anak dan ramah lingkungan.

Langkah-langkah menggunakan tong sampah komposter :
1. Pisahkan sampah organik dan non organik.
2. Masukkan sampah organik ke dalam tong sampah komposter.
3. Semprotkan bioaktivator .
4. Taburkan pasir, tanah, atau serbuk gergaji 2-3 cm untuk mencegah belatung.
5. Tutup rapat sampah agar terfermentasi dengan sempurna, sampah dapat diisi berulang sampai batas masa maksimal.
6. Selama 1 (satu) minggu proses fermentasi akan mengeluarkan pupuk organik cair yang dapat dilihat dengan membuka kran bagian bawah pembuangan.
7. Sampah organik akan menjadi kompos dalam waktu kurang lebih 3-6 minggu, tergantung jenis sampah, ukuran, dan kondisi proses pengomposannya. Bagian bawah akan lebih cepat menjadi kompos, sedangkan bagian atas akan terlambat matang komposnya.
8. Kumpulkan pupuk organik cair 2 (dua) hari sekali sampai warna kehitaman.
9. Ketika masa maksimal (sampah sudah padat), tutup rapat tong komposter dan jangan diisi sampah kembali.
10. Buka tutup tong komposter untuk menghasilkan kompos. Lakukan hal tersebut secara berulang-ulang untuk menghasilkan pupuk organik cair dan kompos.
11. Air lindi yang tertampung di bagian bawah dapat dibuat menjadi pupuk organik cair.
12. Kompos yang sudah matang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam.

Keuntungan komposter :
a. Efektif 80% mengurangi sampah yang dibuang.
b. Sampah tidak berbau.
c. Bebas energy.
d. Tidak memerlukan lahan yang luas untuk menghasilkan pupuk cair organik dan kompos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar